Senin, 26 Agustus 2013

Imunisasi Pentavalen, Vaksin \'Kombinasi\' Terbaru untuk Anak Indonesia

Imunisasi Pentavalen, Vaksin \'Kombinasi\' Terbaru untuk Anak Indonesia

20 Agustus 2013 00:00:00 0Penulis : admin
Jakarta,Peningkatan angka kesakitan dan kematian pada bayi serta anak di Indonesia dirasakan perlu diperhatikan lebih lanjut. Oleh karena itu, mulai tahun ini akan dimulai kebijakan perkenalan imunisasi baru, yang disebut juga pentavalen (DPT-HB-Hib).

"Imunisasi pentavalen ini merupakan kombinasi. Isinya gabungan dari 3 jenis vaksin, yaitu vaksin DPT, HB, dan Hib," papar dr Desak Made Wismarini, MKM, Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra Kemenkes RI, dalam press briefing yang disampaikan di Gedung Kemenkes RI, Jl HR Rasuna Said, Selasa (20/8/2013).

Vaksin DPT dan HB diketahui sudah diberikan sebelumnya pada anak, yang baru dari kombinasi ini adalah vaksin Hib. Apa itu vaksin Hib?

Hib atau Haemophillus Influenzae type b ini merupakan bakteri yang hanya ditemukan pada manusia. Pada bayi dan balita, Hib dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti meningitis, epiglotitis, pneumonia, arthritis, selulitis, osteomyelitis, dan bakteriemia.

"Pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar pada anak, terutama bayi. Sekitar 23 persen pneumonia yang serius pada anak disebabkan oleh bakteri Hib," ungkap dr Made.

Selain itu, upaya penanggulangan yang efektif bagi bayi dan balita dilakukan melalui imunisasi Hib. Imunisasi DPT-HB-Hib atau pentavalen ini sudah didukung secara legal berdasarkan Permenkes RI pada tanggal 10/6/2013 dan Kepmenkes RI pada tanggal 15 Januari 2013.

Tak hanya itu, pencanangan vaksin kombinasi baru ini juga merupakan komitmen global yang melibatkan WHO. Hasil kajian Regional Review Meeting on Immunization WHO di New Delhi dan Komite Ahli Penasihat Imunisasi Nasional tahun 2010 merekomendasikan agar vaksin Hib diintegrasikan ke dalam program imunisasi nasional untuk menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan bayi serta balita akibat pneumonia dan meningitis.

"Perlu diingat bahwa pelaksanaan ini juga dalam rangka mencapai salah satu komponen MDG's, khususnya pada poin keempat, di mana disebutkan golnya adalah penurunan angka kematian bayi dan balita," ungkap dr Made.

Menurutnya, meskipun imunisasi bukan suatu hal yang baru dan sudah lama dilaksanakan di Indonesia, namun tetap dibutuhkan partisipasi dari semua pihak agar usaha pemerintah ini mendapat respons positif dari seluruh masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar